Translate Tools

Senin, 24 April 2017

Apa Itu Lossless Audio, Sampling Rate dan Dynamic Range

Kompresi audio merupakan salah satu solusi yang digunakan terkait dengan masalah storage atau biasa disebut tempat penyimpanan. Teknik kompresi digunakan se-optimal mungkin dengan memperhatikan beberapa aspek sehingga menghasilkan teknik kompresi yang lossless dan lossy. Kali ini gw akan membahas kompresi audio Lossless. Lossless itu adalah teknik kompresi audio yang frekuensi audionya sample rate diatas 44.1Khz (standard CD audio) dan/atau bit depth diatas 16 bit dan tanpa pengurangan quality dari audio rekaman studio, audio resolusinya lebih padat dibanding audio yang lossy. Ripping audio termasuk juga kategori audio yang lossless asal kualitas audio yang di CD itu original.16 bit Bit Depth udah lebih dari cukup dynamic rangenya untuk menikmati lagu, Gw sih gk yakin ada lagu yang dynamic rangenya diatas 120db. Dan Sampling rate diatas 48Khz mubazir karena tidak akan kedengeran oleh telinga kita. Karena, telinga kita standarnya bisa mendengar frekuensi suara dari 20Hz ke 20Khz. Dibawah 20Hz dan diatas 20kHz itu ga bakal kedengaran oleh telinga kita.

Apa itu Sampling Rate? Untuk merekam seluruh frekuensi suara yang bisa kita dengar itu, kurang lebih butuh 2x lipat/double rate. Makanya dengan asumsi telinga bisa dengar sampai 22kHz, yang dibutuhkan adalah ke 44.1kHz (angka ini dipilih karena lebih besar dari 44kHz yang dibutuhkan untuk rekam frekuensi 22kHz - dan karena kompatibel dengan sistem PAL yang di pake di Eropa & NTSC yang dipake di Amrik). Kalo gitu 44.1kHz (standar rekaman CD) atau maksimal ke 48kHz (standar rekaman DVD) udah cukup dong ? Kalo diatas itu ga bakal kedengeran juga ama telinga? Yes or No? Untuk playback, yes, 44.1kHz (standar CD Audio) atau 48kHz (standar DVD) udah cukup. Problemnya, banyak lagu/album yang sudah diremaster dan dirilis secara digital dengan format yang lebih tinggi (ie 24/96 - 24/192 - dll). Hal ini, mungkin ga ada pilihan lain selain terpaksa mendownload format yang lebih tinggi dan tentunya sizenya besar tersebut untuk menikmati hasil yang lebih enak di telinga.

Lalu apa itu dynamic range? Dynamic Range adalah jarak (dalam decibel) antara suara paling kecil dalam suatu lagu/audio file ke suara paling nyaring di lagu/audio file tersebut. Secara matematis, dynamic range dari file dengan bit depth 16 bit mentok di 96db, tapi dengan proses dithering dynamic range file 16bit bisa mencapai 120db. Lho maksudnya 120db apa ya? Jadi suatu file audio dengan dynamic range 120db, suara terkecilnya kira2 seperti bunyi nyamuk yang ada didalam satu ruangan dengan kita dan suara ternyaringnya adalah kira2 sebanding dengan suara mesin jet pesawat pas disamping kuping kita. Ilustrasi dynamic range 96db (angka mentoknya file 16 bit) itu kurang lebih seperti ini, bayangin kita lagi dalam perpustakaan, sunyi, ga boleh ribut, tapi pasti tetep ada background noise (bunyi kipas. bunyi ac, bunyi halaman buku dibalik dll dll), kita anggep aja noise floor (suara noise terkecil itu) di 30db. Nah, dynamic range 96db artinya suara ternyaring di perpustakaan itu 96 db lebih kencang dari suara terkecil atau ekuivalen dengan suara mesin pesawat jet pas di samping kita. Kalau rekaman 24 bit? Dynamic rangenya 144 db. Artinya kalau suara terkecil di 30db, berarti suara terkencangnya 144 db lebih gede, atau ekuivalen dengan suara launching roket space shuttle. Mungkin itu saja artikel mengenai audio. Bila ada kekurangan ato tambahan, comment aj di artikel ini ya guys.

Sumber


Kamis, 13 April 2017

Budaya Jepang

Kebudayaan Jepang telah banyak berubah dari tahun ke tahun, dari kebudayaan asli negara ini hingga sampai kebudayaan kini, akulturasi dari Asia, Eropa dan Amerika Utara. Setelah beberapa gelombang imigrasi dari benua lainnya dan sekitar kepulauan Pasifik, diikuti dengan masuknya kebudayaan Tiongkok, penduduk Jepang mengalami periode panjang isolasi dari dunia luar di bawah Keshogunan Tokugawa sampai datangnya "The Black Ships" dan era Meiji. Sebagai hasil, kebudayaan Jepang berbeda dari kebudayaan Asia lainnya. Jepang memang negara yang berhasil menyelaraskan antara perkembangan teknologi dan budaya. Berikut ini budaya tradisional dan modern Jepang, yaitu :

A) Pakaian Tradisional Jepang
Jepang memiliki pakaian Tradisional yang disebut Kimono, sudah banyak orang tau bahwa kimono adalah pakaian Tradisional Jepang. Dahulu kimono digunakan untuk kegiatan sehari-hari, namun pada saat ini, kimono hanya digunakan di acara-acara khusu. Kimono bisa di pakai oleh pria atau wanita, kimono pria umumnya lebih sederhana baik dalam design, motif dan juga warnanya yang biasanya didominasi oleh berwarna gelap seperti hijau tua, coklat tua, biru tua atau hitam, sedangkan Kimono untuk wanita dikenal ada beberapa jenis menunjukkan umur pemakai, status perkimpoian, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri. Disamping itu kimono wanita juga memiliki berbagai aksesoris tambahan yang cukup banyak.

B) Ikebana
Ikebana adalan kesenian merangkai bunga yang berasal dari Negara Jepang. Bunga memiliki kehormatan dalam kebudayaan Jepang, karena Bungan dianggap sebagai tempat bersemayamnya Tuhan, sang pencipta. Bunga dirangkai dalam bentuk tertentu dan diletakkan di altar utama. Awalnya dalam pembuatan bunga sangatlah sederhana, namun saat ini pembuatan bunga semakin sulit dan kompleks dan di butuh pembelajaran keahlian dalam pembuatannya.

C) Kendo dan Judo
Kendo adalah olahraga bermain pedang bambu sedangkan Jud0 adalah nama dari olahraga bela diri dari Jepang. Kata Do yang terdapat pada akhiran kedua kata diatas mempunyai arti yang sama yaitu jalan dan kalau ditulis dengan huruf kanji mempunyai lambang jalan. Peralatan yang digunakan pada Kendo yaitu Seragam yang dikenal dengan nama Kendo gi dan hakama, pedang dari bamboo yang bernama shinai, pelindung kepala atau men, pelindung badan atau do, pelindung tangan atau kote, pelindung paha atau tare.

D) Origami
Origami berasal dari kata ori yang berarti lipat, dan kami yang berarti kertas ­merupakan seni tradisional melipat kertas yang berkembang menjadi suatu bentuk kesenian yang modern. Origami sudah dikenal dibanyak Negara, secara umum untuk membuat origami kita bisa menggunakan kertas biasa namun kebanyakan origami di Jepang menggunakan kertas khusus untuk origami. Perbedaan antara kertas biasa dan kertas origami hanyalah dari segi design dan warna saja yang sangat beragam sehingga membuat origami menjadi semakin indah dan sama sekali tidak berhubungan dengan teknik seperti lipatan kertas menjadi lebih mudah.

E) Sumo
Sumo adalah gulat gaya Jepang dan Jepang olahraga nasional. Itu berasal dari zaman kuno sebagai pertunjukan untuk menghibur para dewa Shinto. Banyak upacara dengan latar belakang agama masih diikuti hari ini. Aturan-aturan dasar sumo sangat sederhana: para pegulat yang pertama kali menyentuh tanah dengan apa saja selain telapak kaki, atau yang meninggalkan cincin sebelum lawan, kalah. Perkelahian berlangsung pada cincin yang tinggi, yang disebut “dohyo”, yang terbuat dari tanah liat dan tertutup lapisan pasir. Perkelahian sendiri biasanya hanya berlangsung beberapa detik, atau dalam kasus yang jarang terjadi, sekitar satu menit. Budaya Jepang yang satu ini lumayan populer.

F) Manga
Manga atau yang lebih dikenal dengan komik dalam bahasa Indonesia merupakan suatu media yang di dalamnya terdapat sekumpulan gambar yang mengandung cerita yang bermacam-macam variasinya. Pada umumnya manga dicetak dalam warna hitam-putih dan terkadang ada beberapa bagian yang dicetak berwarna. Di Jepang, manga pada umumnya dicetak dalam majalah yang berukuran sebesar buku telepon dan sering terdiri dari berbagai cerita yang bersambung pada episode berikutnya.

G) Anime
Anime adalah produksi animasi Jepang yang menampilkan hasil gambar animasi melalui tangan maupun komputer. Istilah anime merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris “animation”. Dalam bahasa Inggris, istilah ini didefinisikan sebagai penyebarluasan gaya animasi Jepang yang pada umumnya dicirikan dengan grafis yang warna-warni, karakter yang bersemangat dan tema yang terkadang tidak masuk akal. Terkadang arti yang diinginkan dari istilah ini bervariasi tergantung dari konteks yang dibahas.
Secara umum anime pada awalnya dikenal sejak tahun 1917, dan banyak animasi asli Jepang yang diproduksi pada dekade-dekade setelahnya namun karakteristik gaya anime mulai dikembangkan pada tahun 1960 – yang ditandai dengan karya Osamu Tezuka – dan mulai dikenal di luar Jepang pada tahun 1980-an. Seperti halnya manga, anime juga memiliki audiens yang besar di Jepang dan juga diakui di seluruh dunia. Distributor dapat menayangkan anime melalui siaran TV, secara langsung ke video ataupun dengan teater maupun secara online. Baik dengan gambar tangan ataupun animasi komputer, keduanya digunakan dalam serial TV, film, video, video games, iklan, dan internet rilis. Seiring dengan meningkatnya pasar anime di Jepang, anime juga mendapatkan popularitas di timur dan tenggara Asia. Saat ini anime populer di berbagai daerah di seluruh dunia.

H) Cosplay
Cosplay  adalah kata-kata bahasa Jepang yang dibuat dari menggabungkan dua kata dari bahasa inggris (wasei-eigo) “costume” dan “play”.Cosplay merupakan sebuah pertunjukan seni di mana para pesertanya menggunakan kostum dan aksesori yang menunjukkan secara spesifik suatu karakter atau ide. Pada umumnya cosplay mengacu pada manga dan anime, komik, manhwa, video games, penyanyi dan musisi, serta film.

Itulah berbagai macam budaya jepang dari yang tradisional hingga modern. Demikian informasi mengenai Kebudayaan Jepang. Semoga bermanfaat bagi para reader sekalian.