Translate Tools

Kamis, 18 Oktober 2018

DATA MINING PADA JURNAL "Data Mining Penjualan Tiket Pesawat Dengan Algoritma Apriori"

FUNGSI DATA MINING PADA JURNAL TERSEBUT
Untuk mengetahui sejauh mana algoritma apriori dapat membantu pengembangan strategi pemasaran dalam penjualan tiket pesawat pada jumbo travel.

DATA MINING
Data mining merupakan suatu proses pendukung pengambil keputusan dimana kita mencari pola informasi dalam data. Pencarian ini dapat dilakukan oleh pengguna, misalnya dengan menggunakan query atau dapat dibantu dengan suatu aplikasi yang secara otomatis mencari pola informasi pada basis data. Pencarian ini disebut discovery.

ALGORITMA APRIORI
Algoritma Apriori yaitu suatu algoritma dasar yang diusulkan oleh Agrawal & Srikant pada tahun 1994 untuk penentuan frequent itemsets untuk aturan asosiasi boolean. Algoritma apriori termasuk aturan asosiasi pada data mining. Aturan yang menyatakan asosiasi antara atribut sering disebut affinity analysis atau market basket analysis. Analisis asosiasi atau association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan suatu kombinasi item. Salah satu tahap analisis asosiasi yang menarik perhatian banyak peneliti untuk menghasilkan algoritma yang efisien adalah analisis pola frequensi tinggi(frequent pattern mining). Penting tidaknya suatu asosiasi dapat diketahui dengan dua tolak ukur , yaitu : support dan confidence. Support (nilai penunjang) adalah persentase kombinasi item tersebut dalam database, sedangkan confidence (nilai kepastian) adalah kuatnya hubungan antar-item dalam aturan asosiasi.

Link donlot/source jurnal :

Kamis, 19 Juli 2018

C# (C Sharp)

C# (C sharp)



     Merupakan sebuah bahasa pemrograman yang orientasinya objek yang dikembangkan oleh Microsoft sebagai bagian dari inisiatif kerangka .NET Framework. Bahasa pemrograman ini dibuat berbasiskan bahasa C++ yang telah dipengaruhi oleh aspek-aspek ataupun fitur bahasa yang terdapat pada bahasa-bahasa pemrograman lainnya seperti Java, Delphi, Visual Basic, dan lain-lain) dengan beberapa penyederhanaan. Menurut standar ECMA-334 C# Language Specification, nama C# terdiri atas sebuah huruf Latin C (U+0043) yang diikuti oleh tanda pagar yang menandakan angka # (U+0023). Tanda pagar # yang digunakan memang bukan tanda kres dalam seni musik (U+266F), dan tanda pagar # (U+0023) tersebut digunakan karena karakter kres dalam seni musik tidak terdapat di dalam keyboard standar.


       Akhir tahun 1990-an, Microsoft membuat program Microsoft Visual J++ sebagai sebuah langkah percobaan untuk menggunakan Java di dalam sistem operasi Windows untuk meningkatkan antarmuka dari Microsoft Component Object Model (COM). Tetapi, akibat masalah dengan pemegang hak cipta bahasa pemrograman Java, Sun Microsystems, Microsoft pun menghentikan pengembangan J++, dan beralih untuk membuat pengganti J++, kompilernya dan mesin virtualnya sendiri dengan menggunakan sebuah bahasa pemrograman yang bersifat general-purpose. Untuk menangani proyek ini, Microsoft merekrut Anders Helsberg, yang merupakan mantan karyawan Borland yang membuat bahasa Turbo Pascal, dan Borland Delphi, yang juga mendesain Windows Foundation Classes (WFC) yang digunakan di dalam J++. Sebagai hasil dari usaha tersebut, C# pun pertama kali diperkenalkan pada bulan Juli 2000 sebagai sebuah bahasa pemrograman modern berorientasi objek yang menjadi sebuah bahasa pemrograman utama di dalam pengembangan di dalam platform Microsoft .NET Framework.
      Pengalaman Helsberg sebelumnya dalam pendesain bahasa pemrograman seperti Visual J++, Delphi, Turbo Pascal) dengan mudah dilihat dalam sintaksis bahasa C#, begitu pula halnya pada inti Common Language Runtime (CLR). Dari kutipan atas interview dan makalah-makalah teknisnya ia menyebutkan kelemahan-kelemahan yang terdapat pada bahasa pemrograman yang umum digunakan saat ini, misalnya C++, Java, Delphi, ataupun Smalltalk. Kelemahan-kelemahan yang dikemukakannya itu yang menjadi basis CLR sebagai bentukan baru yang menutupi kelemahan-kelemahan tersebut, dan pada akhirnya memengaruhi desain pada bahasa C# itu sendiri. Ada kritik yang menyatakan C# sebagai bahasa yang berbagi akar dari bahasa-bahasa pemrograman lain. Fitur-fitur yang diambilnya dari bahasa C++ dan Java adalah desain yang orientasinya objek, seperti garbage collectionreflection, akar kelas (root class), dan juga penyederhanaan terhadap pewarisan jamak (multiple inheritance). Fitur-fitur tersebut di dalam C# kini telah diaplikasikan terhadap iterasi, properti, kejadian (event), metadata, dan konversi antara tipe-tipe sederhana dan juga objek.
    C# didesain untuk memenuhi kebutuhan akan sintaksis C++ yang lebih ringkas dan Rapid Application Development yang 'tanpa batas' (dibandingkan dengan RAD yang 'terbatas' seperti yang terdapat pada Delphi dan Visual Basic).


Selasa, 15 Mei 2018

M-Tix

Hasil gambar untuk m-tix logo

M-Tix adalah aplikasi yang berguna untuk booking tiket berbagai macam film di bioskop. Aplikasi ini memudahkan kita untuk beli tiket tanpa perlu cape-cape ke bioskopnya lansung. kita bisa booking tiket untuk nonton film dimanapun. Di M-Tix, kita bisa booking jadwal hari apa dan jam berapa. harganya pun kita bisa tahu karena tercantum di aplikasinya.

Langkah-langkah registrasi:
  • Buka Website Mtix atau Install Apps Cinema 21 di Playstore/Apps Store
  • Klik Mtix Registration, kemudian isi data diri anda secara lengkap
  • Anda akan menerima link verifikasi melalui Email
  • Buka Email anda dan lakukan aktivasi email dengan meng-klik link yang telah di kirimkan
  • Anda akan menerima kode aktivasi melalui SMS
  • Aktivasikan Nomor HP Anda yang didaftarkan untuk Mtix 

Ada 2 cara untuk membeli tiket menggunakan M-Tix:
  • Website
    • Masuk ke 21cineplex.com atau langsung ke mtix.21cineplex.com pada browser
    • Login di halaman tersebut dengan no HP dan PIN anda yang terdaftar di Mtix
    • Pilih prioritas pembelian, berdasarkan film atau lokasi bioskop
    • Pilih tanggal, jam tayang dan jumlah tiket yang diinginkan
    • Pilih kursi pada denah yang tersedia, klik Buy Now dan Continue
    • Anda akan mendapatkan SMS dan email konfirmasi atas transaksi tersebut
  • Aplikasi Mobile ( Android, IOS )
    • Klik menu mtix pada aplikasi
    • Login di halaman tersebut dengan no HP dan PIN anda yang terdaftar di Mtix
    • Pilih tanggal, jam tayang dan jumlah tiket yang diinginkan
    • Pilih kursi pada denah yang tersedia, klik Confirm Order
    • Masukan PIN lalu klik Buy
    • Anda akan mendapatkan SMS dan email konfirmasi atas transaksi tersebut

Kamu sekalian bisa melakukan Top Up M-Tix secara online via website dan Aplikasi Mobile.
Nominal Top Up Mtix adalah minimum Rp 100.000,- hingga maksimum Rp 3.000.000,-

Faktor yang mempengaruhi terciptanya aplikasi ini adalah mempermudah kalian yang suka nonton film tanpa harus repot-repot pergi dulu ke bioskopnya beli tiketnya langsung yang kemungkinan full.

Faktor yang mempengaruhi penggunaan manajemen layanan sistem informasi adalah kebutuhan kalian terutama anak muda jaman now yang mager kluar rumah hanya untuk beli tiket di bioskopnya dan menghemat waktu dan energi.

Minggu, 08 April 2018

Sistem Informasi Pendidikan di Indonesia

Mengingat kerumitan organisasi pendidikan & harapan akan akurasi yang semaksimal mungkin, maka data-data yang berkaitan dengan pendidikan perlu terus dikembangkan melalui proses pembaharuan data pada setiap unit organisasi pendidikan. Di dalam dunia pendidikan setidaknya melibatkan empat sistem, yaitu sistem akademik sebagai inti sistem dan didukung oleh sistem keuangan, sistem sumber daya manusia dan sistem aset fasilitas. Sistem akademik yang sempurna itu baik dengan jumlah siswa atau mahasiswa tertentu akan mampu memprediksi jumlah kebutuhan sumber daya manusia yang diperlukan, biaya yang akan dikeluarkan, dan jumlah kelas maupun ruangan yang dibutuhkan. Hal tersebut berjalan secara terstruktur sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.

1. Disintegrasi sistem informasi

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Disintegrasi sistem informasi adalah terjadinya suatu kondisi di mana informasi antar satu unit dengan unit yang lain dalam sebuah organisasi pendidikan terpisah satu dengan yang lainnya. Masing-masing unit memiliki data dengan subjek dan atau objek yang sama, namun masing-masing tidak sesuai kuantitas maupun kualitas. Kebutuhan akan data dalam sistem kerja yang berjalan pada masing-masing unit organisasi perlu didorong untuk mengembangkan aplikasi pengelola data secara terintegrasi dengan pola interaksi yang disesuaikan dengan kebutuhan unit di dalam organisasi pendidikan tersebut. Basis data dikembangkan belum merujuk pada suatu sistem penyimpanan data yang terpusat, melainkan digunakan basis data berdasar pada data yang dimiliki oleh masing-masing unit. Keadaan ini menyebabkan sulitnya proses validasi dan penggunaan data secara terintegrasi dalam sebuah organisasi atau lembaga pendidikan.

2. Rendahnya penggunaan data akurat dalam sistem pengambilan keputusan

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Pada intinya, data yang dimiliki dapat diidentifikasi, data masih parsial, data lambat diperbaharui, dan akurasi data belum tepat. Persoalan tersebut berawal dari sejumlah hal berikut: (1) tidak tersedianya sistem penyimpanan, pemrosesan, dan publikasi informasi yang dapat bekerja secara cepat, terintegrasi, dan dapat dipercaya, (2) dana yang tidak memadai untuk membangun infrastruktur pengelolaan data secara terpusat dan terintegrasi, (3) sumber daya manusia yang belum mampu mengikuti perubahan teknologi dalam pelaksanaan pekerjaan, karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan, dan (4) adanya resistensi pada pemanfaatan sistem baru, lebih nyaman menggunakan sistem lama yang sudah biasa digunakan, dirasa sudah mapan, dan dinilai baik.

3. Lemahnya sistem pembaharuan data

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Data yang ada tidak memiliki mekanisme pembaharuan yang dapat berjalan secara real time. Tidak terdapat suatu mekanisme kerja sistem yang secara khusus mengatur sistem pembaharuan data secara terus menerus dan berkesinambungan. Anggaplah suatu contoh keberadaan data kepegawaian; guru atau dosen yang sudah meninggal, sudah naik pangkat atau sudah menyelesaikan studi masih belum update di sistem. Keadaan data ini bisa jadi hal sepele, namun dari sisi sistem akan berpengaruh kepada sistem lainnya, orang yang sudah meninggal masih terjadwal di akademik, orang yang sudah naik pangkat atau sudah selesai studi masih belum mendapatkan haknya. Penyebabnya mungkin karena bagian entri data tidak mendapatkan data atau laporan dari yang bersangkutan.

4. Kurangnya sistem aplikasi manajemen

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Idealnya, organisasi pendidikan memerlukan sejumlah aplikasi sistem untuk mendukung terhadap manajemen pendidikan, infrastruktur yang memadai, dan sejumlah sistem aplikasi yang diperlukan pada unit yang ada dalam organisasi pendidikan tersebut secara terintegrasi, terpadu, dan real time. Basis data yang ada dapat digunakan untuk seluruh sistem yang dikembangkan dan pada dasarnya data yang objeknya sama, namun penggunaan dan pelaporan yang berbeda. Sistem aplikasi manajemen yang diterapkan pada unit akan memanfaatkan data tersebut untuk keperluan pelaporan yang berbeda. Data siswa atau mahasiswa dapat digunakan untuk pelaporan keuangan, prestasi, beasiswa, dan lainnya.

5. Tidak terjaminnya sistem keamanan

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Sistem keamanan menjadi kendala terbesar dalam implementasi sistem informasi pendidikan. Sumber tidak stabilnya sistem keamanan disebabkan karena etika dan moralitas faktor internal organisasi. Meskipun, tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh faktor eksternal. Sistem keamanan biasa meliputi keamanan sistem aplikasi, sistem keamanan monitoring, dan sistem keamanan yang berhubungan dengan konten. Terjaminnya sistem keamanan akan meningkatkan tingkat kepercayaan dari pemilik dan pengguna sistem.

6. Infrastruktur TIK yang belum memadai

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Pengembangan infrastruktur TIK untuk menjamin ketersediaan layanan menjadi aspek yang mendasar. Di dalam sejumlah aplikasi sistem, kebutuhan infrastruktur menjadi prasarat dalam mengoperasionalisasikan sistem. Platform teknologi yang berupa infrastruktur hardware maupun software menjadi amat penting apabila kapasitas aksesbilitas sistem yang semakin berkembang.

7. Kelembagaan pengelolaan TIK yang belum satu atap

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Masing-masing unit atau bagian yang ada di lembaga pendidikan memiliki unit atau organ yang menangani, mengembangkan, mengadakan, dan memanfaatkan sistem informasi. Hal ini yang menyebabkan kinerja lembaga pendidikan secara parsial berdasarkan unit tidak terintegrasi secara keseluruhan. Hal ini akan menjadi baik apabila unit tersebut menggunakan database bersama, namun jika unit tersebut memiliki dan mengembangkan basis data yang terpisah, maka akan menjadi tidak efektif, efisien, dan akurasi data akan menjadi lemah.

Pada dasarnya setiap kendala / masalah pasti ada solusinya. Solusi kendala / masalah" dari Sistem Informasi Pendidikan adalah:

1. Penggunaan database bersama

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Sistem informasi harus dikembangkan dengan mengupayakan pemanfaatan database bersama (shared database) oleh pengguna atau sistem yang berbeda. Di samping mengurangi bahan kerja, hal ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan pada saat menginput data (one stop inpus process) sehingga keakuratan data akan lebih terjamin. Penggunaan database bersama diharapkan akan mengurangi pekerjaan penginputan data secara manual yang berulang-ulang. Makna lain dari ini adalah basis data sama, namun keperluan berbeda untuk masing-masing unit kerja. Di dalam dunia pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi sekalipun memiliki objek dan subjek yang sama semuanya bermuara pada peserta didik. Hal ini memudahkan pada pengelolaan basis data bersama untuk kepentingan bersama.

2. Aplikasi berbasis web

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Aplikasi manajemen bisa dilakukan berbasis desktop atau berbasis online. Penggunaannya sangat bergantung pada tingkat keamanan, kebutuhan akan data pengguna, dan daya akses pengguna. Misalnya, untuk data yang bersifat terbatas untuk kalangan tertentu dan pada tempat tertentu dapat menggunakan aplikasi dekstop atau intranet sedangkan aplikasi yang mengolah data yang tidak kritis sebaiknya dikembangkan dengan menggunakan web sebagai antarmuka (interface). Web sebagai antarmuka akan mempermudah pemasangan (deployment) dari aplikasi. Aplikasi berbasis web memiliki fleksibilitas yang tinggi terhadap peningkatan jumlah pengguna, dengan kalimat lain memiliki tingkat skalabilitas yang lebih baik. Hal positif lain dari aplikasi berbasis web adalah kemudahan dalam pemeliharaannya. Perbaikan dan modifikasi aplikasi cukup dilakukan pada server aplikasi dan tidak memerlukan perubahan pada sisi pengguna aplikasi.

3. Sistem terintegrasi

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Pengembangan sistem informasi perlu diarahkan agar tercipta sistem yang terintegrasi (integrated system). Sistem terintegrasi adalah sebuah sistem yang mampu melingkupi dan mendukung proses-proses kerja yang saling terkait. Sebagai contoh pengelolaan sumber daya manusia melibatkan proses rekrutmen, pelatihan dan pendidikan, evaluasi kinerja, pemeliharaan kesehatan, evaluasi remunerasi, dan sebagainya. Sistem terintegrasi harus dapat mendukung seluruh proses tersebut dan mengoptimalkan penggunaan hasil-hasil informasi dari proses yang lain seperti dari sistem informasi akademik, sistem informasi keuangan, dan sistem informasi aset fasilitas.

4. Interoperabilitas

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Pengembangan sistem komunikasi dan informasi harus diarahkan dengan mempertimbangkan interoperabilitas antar sistem. Interoperabilitas merupakan kemampuan satu sistem untuk bekerja sama dengan sistem yang lain. Salah satu faktor penting terkait dengan interoperabilitas adalah penggunaan standar/platform yang seragam oleh sistem-sistem yang harus bekerja sama. Platform basis data menjadi acuan dalam pengembangan aplikasi-aplikasi sistem lainnya.

5. Keamanan  informasi

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Sistem informasi harus mempertimbangkan aspek keamanan informasi yang akan dikelola (diakuisisi, disimpan, diolah, atau ditransfer) oleh sistem tersebut. Aspek-aspek dari keamanan informasi adalah kerahasiaan, kebenaran (validitas), dan antisipasi terhadap kehilangan data (backup dan recovery). Selain itu, etika dan moralitas sumber daya manusia yang mengendalikan sistem informasi harus memiliki integritas, jujur, dan terpercaya.

6. Skalabilitas

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Pengembangan sistem informasi harus mampu mengantisipasi perubahan kapasitas dan fungsi sistem yang dibutuhkan. Perubahan kapasitas dan fungsi ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, di antaranya: pertambahan jumlah pengguna, penambahan fungsi, atau sebagai dampak dari kejadian khusus tertentu. Sebagai contoh faktor-faktor tersebut, misalnya pertambahan jumlah personil, pertambahan unit, pemekaran wilayah, dinamika politik, dan keamanan.

7. Tingkat ketersediaan

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Sistem informasi harus memberikan jaminan tingkat ketersediaan (availability) layanan pada saat diperlukan. Hal ini sangat bergantung pada tingkat kritisnya suatu sistem. Sistem harus dipastikan bekerja dengan baik pada saat diperlukan.

8. Kemudahan akses

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Kemudahan akses harus memberikan layanan pada pengguna. Kemudahan ini dapat berupa akses terhadap layanan yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, atau dapat berupa kemudahan penggunaan perangkat. Pengguna tidak dibebani untuk mempelajari sistem tetapi dapat fokus pada pelaksanaan pekerjaannnya.

9. Proses kerja yang ringkas

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Terciptanya proses kerja yang lebih ringkas (streamlined operational process) akan mempermudah terhadap layanan sistem. Perencanaan sistem informasi harus mempertimbangkan peluang-peluang untuk meringkas proses kerja dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pengembangan sistem komunikasi dan informasi tidak hanya ditujukan untuk melakukan otomatisasi pekerjaan tertentu, tetapi merupakan peluang dalam melakukan rekayasa ulang dari proses kerja.

10. Kinerja

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Seharusnya sistem informasi yang baik harus mampu memberikan layanan dalam suatu rentang waktu yang dapat diterima oleh penggunannya. Kinerja sistem tidak hanya dilihat dari kapasitas sistem saja, melainkan lebih jauh dapat dilihat dari sisi penggunanya. Sistem harus mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi bagi penggunannya.

11. Otorisasi

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Akses terhadap sistem hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang berhak. Hak akses terhadap sistem informasi harus diatur dan ditentukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna. Otorisasi pengguna sistem dapat dikembangkan berlapis. Hal ini sangat bergantung pada kompleksitas sistem informasi. Biasanya otoritas pengguna sistem dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yakni (1) super administator yang mampu menentukan tingkat pengguna dan memiliki otoritas penuh terhadap sistem, (2) admin yang bertanggung jawab terhadap pengguna sistem pada unit tertentu, dan (3) pengguna tingkat operator yang bertanggung jawab terhadap operasionalisasi sistem.

12. Infrastruktur bersama

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Pengembangan infrastruktur perlu diarahkan pada penggunaan infrastruktur bersama. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada saat ini telah memungkinkan pemanfaatan infrastruktur yang sama untuk mengalirkan berbagai bentuk informasi, seperti video, gambar, suara, dan data. Dengan perencanaan yang baik, pemanfaatan infrastruktur bersama akan mengurangi biaya yang diperlukan untuk memperoleh layanan yang dibutuhkan.

13. Komunikasi berbasis Internet Protocol (IP)

Permasalahan dan Solusi Umum Sistem Informasi Pendidikan Indonesia

Penggunaan internet protocol (IP) sebagai standar komunikasi perlu dikembangkan. Melalui sistem informasi berbasis IP memungkinkan penggunaan infrastruktur bersama sebagaimana diuraikan pada poin sebelumnya dapat terwujud dengan baik.